JAKARTA – Pendidikan diharapkan tidak hanya berfokus pada prestasi akademis, melainkan juga berbagai aspek lain yang bisa menjamin kehidupan manusia di masa depan.
Menurut pengamat pendidikan Arief Rahman, pendidikan ada yang hanya berfokus pada salah satu aspek. "Ada pendidikan yang hanya fokus pada prestasi akademik, lingkungannya saja. Sementara pendidikam itu harus bisa menjamin hidup manusia," ungkapnya di Kantor Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Hal tersebut berbeda dengan Education Sustainable Development (ESD) yang menekankan pada keterampilan harus dimiliki seseorang, terutama untuk bisa menjamin kehidupan mereka. Ada beberapa pelajaran yang tidak diajarkan oleh sekolah.
"Pertama pada hubungan kita dengan Pencipta. Kemudian pada harga diri kita sebagai manusia," ujarnya.
Arief pun menceritakan pengalamannya bertemu seorang joki ujian yang ternyata adalah sarjana kimia. Hal itu bisa terjadi karena tidak adanya kemampuan untuk menciptakan pekerjaan.
"Saya menganggap pendidikan pembangunan berkelanjutan ini bisa memberikan keterampilan bagi masyarakat," tambahnya.