Tingkat kelembapan udara yang tinggi memicu sekresi minyak berlebih yang menyebabkan gatal. Kondisi ini bisa berujung pada masalah kulit dan rambut. "Bakteri dan jamur sangat diuntungkan oleh musim hujan. Di musim ini mereka [bakteri dan jamur] bisa menyebabkan kerusakan pada kulit," ujar ahli dermatologi, Navin Taneja, mengutip NDTV. Keringat dan kelembapan udara yang tinggi memungkinkan bakteri dan jamur berkembang biak. "Biang keringat adalah salah satu masalah kulit paling umum selama hujan," ujar Taneja. Berikut beberapa penyakit kulit yang umum di musim hujan. 1. Biang keringat Biang keringat muncul akibat keringat yang menyebabkan pori-pori kulit tersedak. Panasnya biang keringat akan hilang dalam beberapa hari, terkecuali jika ruam terinfeksi akibat gesekan. Anda disarankan untuk mengenakan pakaian berbahan katun dan linen berukuran longgar. Penggunaan krim calamine juga dapat dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dan iritasi pada kulit. 2. Infeksi kuku Usahakan untuk tidak membiarkan kuku dalam kondisi panjang selama musim hujan. Kuku panjang hanya akan menarik kotoran hingga menyebabkan infeksi jamur. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan krim anti-jamur yang tersedia di pasaran. 3. Psoriasis Kandungan glukomanan pada lidah buaya dipercaya dapat mengatasi psoriasis. Jangan lupa pula untuk menggunakan sabun anti-bakteri saat mencuci wajah. 4. Penyakit kaki atlet Infeksi jamur ini umumnya disebabkan oleh sepatu yang tidak pas dan dalam keadaan basah. Anda disarankan untuk tidak mengenakan sepatu berbahan plastik, kulit, atau kanvas. Sebagai pengganti, sebaiknya gunakan sandal saat hujan. Selain empat di atas, beberapa penyakit kulit lain yang umum terjadi di musim hujan di antaranya intertrigo (ruam pada bagian lipatan kulit), iritasi pada kulit ketiak, dan infeksi jamur lainnya. |