Selamat Hari Kartini: Habis Corona, Terbitlah Terang
43 0 26-09-2019
0 suka
21-04-2020, 09:10:01

Ilustrasi RA Kartini. tirto.id/Fuad

Selamat merayakan hari Kartini! Semoga semangat Kartini tetap hadir di tengah pandemi Corona.

Tanggal 21 April adalah momen yang selalu dirayakan sebagai Hari Kartini. Biasanya perayaan dimeriahkan dengan ucapan semangat di berbagai media sosial dan diikuti dengan kewajiban tidak tertulis untuk mengenakan kebaya ke tempat kerja.

Di luar hal itu, masih banyak sekali acara publik yang mengusung tema hari Kartini. Mulai dari lomba lari, lomba pakaian adat, lomba panjat tebing dan juga karnaval dengan tema budaya. Semua pesertanya wanita karena mengusung tema emansipasi.

Namun lagi-lagi pandemi Corona membuat kebiasaan ini berubah. Tahun ini tidak akan ada lagi kemeriahan seperti tahun sebelumnya. 

Berangkat dari merayakan atau selebrasi hari Kartini bertujuan untuk memaknai perjuangan R.A Kartini, maka spirit dan semangatnya yang dituangkan dalam beberapa kutipan masih relevan dengan kondisi yang kita hadapi saat ini.

Jangan Mengeluh

"Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang."

Salah satu sikap yang harus kita punya saat ini adalah jangan mengeluh dengan keadaan. Mulai dari harus berdiam di rumah, melakukan aktifitas sehari-hari di rumah ataupun kehilangan mata pencaharian. Berpikir positif bahwa pandemi ini membawa banyak hikmah, membuat hati kita tenang.

Pandemi Corona memang hal buruk untuk sebagian orang. Namun hikmah yang dapat kita petik jauh lebih banyak. Misalnya kita mempunyai waktu lebih banyak untuk beribadah, berkumpul dengan keluarga, hidup lebih bersih dan juga berpikir kreatif. Karena salah satu kunci agar terhindar dari penyakit adalah pikiran yang bahagia. Sehat secara lahir dan batin.

Gadis dengan Pemandangan Luas

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."  

Hal diatas identik dengan emansipasi wanita untuk dapat belajar setara dengan kaum pria. Hal ini sudah terjadi di era modern ini. Dengan adanya kebijakan SFH (School From Home), seorang ibu ternyata tidak hanya harus pintar untuk dirinya sendiri namun juga untuk anaknya.

Melihat banyaknya curahan hati dari ibu yang kesulitan pada saat menemani anaknya belajar di rumah, membuat saya semakin yakin bahwa ibu pun harus menjadi sosok yang pintar bagi anaknya.

Saya jadi teringat salah satu kutipan oleh artis Dian Sastro yang saya baca di salah artikel yaitu "Entah akan berkarier atau berumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas."  

Pandemi corona tentu membuat pemikiran kita semakin terbuka bahwa seorang Ibu harus dapat beralih profesi secara tidak langsung menjadi seorang guru bagi anaknya. Karena hakikatnya ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya.

Saya yakin pada saat pandemi berakhir, hampir semua Ibu akan lebih cerdas dari sebelumnya. Di tahun 2020, hampir semua ibu akan lebih melek dunia digital dan tentunya lebih kreatif. Jadi ucapkan " Selamat datang ibu-ibu generasi 4.0 !"

Kehidupan Berubah  

"Tiada awan di langit tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi  membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam."     

Saya berpikir bahwa kehidupan lama kita di Indonesia telah berakhir pada akhir bulan Februari 2020. Karena memasuki bulan Maret dan seterusnya, akan banyak sekali kehidupan yang benar-benar baru bagi kita.

Pandemi corona memang memaksa kita untuk meninggalkan hal buruk di masa lalu. Misalnya kurangnya waktu untuk bercengkarama dengan keluarga, masalah pencemaran lingkungan, kurangnya kesadaran hidup sehat dan hal lainnya.

Kondisi ini memicu kita untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik dan tentu saja lebih flexible. Beruntungnya adalah pandemi ada di saat era digital telah hadir. Sehingga salah satu hakikat manusia untuk bersosialisasi tetap dapat dihadirkan melalui dunia digital.

Dahulu kita mungkin dapat saja acuh dengan internet. Namun saat ini, internet telah membantu kita untuk tetap menyambungkan tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Informasi terbaru mengenai pandemi dapat kita ketahui melalui internet. Ini sejalan dengan sejarahnya di awal tahun 1849 dari kata internetted yang berarti saling terkait atau terjalin (dikutip dari Sejarah Internet).   

Seperti kutipan dari Kartini bahwa kehidupan selalu berubah maka kita dapat katakan " Habis Corona, Terbitlah Terang ".  Dan  sekali lagi saya ucapkan selamat Hari Kartini!

Dikutip dari artikel yang terbit di kompasiana.com : https://www.kompasiana.com/rasawulansariwiduri/5e9dcdcad541df144a3549d3/selamat-hari-kartini-habis-corona-terbitlah-terang?page=all

 

Silahkan login untuk meninggalkan balasan.

Pesan

Notifikasi