Bila CCTV biasa yang sekarang ini dijual bebas hanya mampu merekam kejadian, CCTV hasil rekayasa teknologi dua dosen ini dilengkapi kemampuan mengenali, mengelompokkan siapa yang dikenali, dan memberikan peringatan tertentu. Alat ini juga bisa bergerak memelototi obyek, dan mendeteksi secara tepat wajah manusia tertangkap kamera, lalu membentuk gambar tiga dimensi yang dapat mengenali pelaku tindak terorisme, pencurian dan perampokan. Inovasi cerdas ini dilakukan oleh Dosen Yuni Arkhiansyah, SKom, MKom, dan Dodi Yudo Setyawan, SSi, MTI. Seperti diberitakan Antara, Yuni menjelaskan, CCTV ini berbasis mikrokontroler dan real time 3D face recognition, sehingga secara otomatis dapat mengenali wajah yang tertangkap kamera. "CCTV ini dirancang dengan aplikasi teknik pengenalan wajah tiga dimensi secara real time, sehingga mampu meningkatkan keamanan pada pengguna CCTV," ujarnya di dampingi rekannya, Dodi, Selasa (18/3). Pada CCTV ini, dia melanjutkan, dengan sistem biometric dan metode face recognition mengidentifikasi ciri-ciri fisik atau anggota badan manusia, seperti sidik jari, retina mata, suara, rantai DNA dan wajah. Yuni dan Dodi terinspirasi mengembangkan CCTV cerdas ini, mengingat tingkat keamanan CCTV yang ada saat ini masih belum maksimal. Berbeda dengan CCTV biasa, CCTV cerdas berbasis mikrokontroler dan 3D face recognition ini secara otomatis menginformasikan bahwa seseorang tersebut dikenali atau tidak dikenali, menyimpan dan mengelompokkan citra wajah. "Nama-nama yang sudah terdaftar dalam server, ketika mereka tertangkap kamera, maka secara otomatis akan keluar data mereka," ujar Dodi. Dengan CCTV ini, diharapkan dapat meningkatkan keamanan lingkungan, serta membantu berbagai pihak dalam proses pencarian seseorang. "CCTV cerdas ini juga diharapkan dapat membantu proses pencarian pelaku terorisme atau kejahatan lainnya," ujarnya. Sumber : yahoo.com |